Rabu, 07 Mei 2008

BUDAYAKAN KUDA DI JALANAN KOTA ANTI POLUSI HEMAT ENERGI

Meningkatnya jumlah kendaraan pribadi terutama motor harus mendapat perhatian penting. Disamping menambah tingkat kemacetan, emisi yang dihasilkan juga akan menyumbang polusi udara di dunia. Perlu adanya upaya yang berkesinambungan untuk menekan laju pertambahannya. Mobilitas tinggi dan sifatnya yang fleksibel membuat motor menjadi pilihan utama masyarakat Jogja yang notabene belum mempunyai sistem transportasi umum memadai. Namun disamping itu juga perlu diingat berapa energi yang harus digunakan untuk menjalankan itu semua dan berapa banyak karbon yang dilayangkan ke udara.

Budaya mempunyai kendaraan pribadi sebenarnya sudah dimiliki masyarakat Jogja sejak dulu. Ingat!! Jogja dulu dikenal sebagai kota sepeda yang akhir-akhir ini berubah menjadi kota sepeda motor. Sepeda menjadi transportasi utama masyarakat kota gudeg ini. Alon alon waton kelakon yang sering dianggap sebagai semboyan masyarakat kota pelajar ini tercermin dari budaya bersepeda yang dimiliki masyarakatnya.

Bersepeda mempunyai banyak keuntungan. Selain tidak perlu membeli bahan bakar, sepeda tidak menyumbangkan polusi ke udara. Bersepeda juga membuat tubuh lebih sehat dan kuat. Tidak perlu bersusah-susah fitness atau mengikuti senam kebugaran, tubuh kita sudah terlatih dengan sendirinya. Hanya saja memang untuk saat ini bersepeda tidak lagi dapat menjawab tantangan zaman yang menuntut manusia untuk serba cepat. Zaman dahulu orang menikmati perjalanan sambil bergurau dengan rekannya. Saat ini boro-boro ngobrol, semua seakan serba akan ketinggalan. Kebut-kebutan mewarnai jalanan kota Jogja saat ini. Semua seakan tidak sabar untuk sampai tujuan. Terkadang bahkan sering, rambu lalu lintas hanya sebagai pajangan demi mengejar waktu. Padahal waktu berjalan konstan.

Sepeda lambat, sedangkan motor membuat polusi, kebut-kebutan dan macet. Lalu? Terbersit pikiran untuk kembali ke masa lalu. Pada zaman ki sanak, transportasi pribadi yang banyak digunakan adalah kuda. Selain karena keperkasaannya, kuda juga setia dengan pemilik. Kuda mempunyai kecepatan yang tinggi dan kuda tidak menyumbangkan polusi. Bukankan ini menjawab tantangan saat ini? Tidak ada salahnya kita kembali mempopolerkan kuda sebagai transportasi utama.

Memang banyak infrastruktur yang harus dipersiapkan. Seperti dibukanya pusat pelatihan kuda. Pusat pembelian kuda dan lain-lain. Sarana parkir juga harus dipersiapkan secara khusus. Memang akan menjadi ribet, tetapi paling tidak kita beusaha untuk tidak menambah tingkat polusi lagi di dunia terutama di kota Jogja.

Pusat pelatihan kuda akan menyerap banyak tenaga kerja. Itu berarti akan mengurangi sederetan pengangguran di kota ini. Selain itu masalah pembelian kuda juga akan membuka peluang usaha bagi para investor. Kredit motor murah yang sedang populer saat ini sangat memungkinkan untuk dialihkan menjadi kredit kuda murah. Memang mungkin akan ada protes dari para pengusaha kendaraan bermotor tetapi paling tidak kita akan mendapatkan dukungan dari pengusaha baru yang bergerak di bidang pengadaan kuda. Selain itu yang juga menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah adalah pembuatan undang-undang mengenai alat transportasi baru, seperti masalah kepemilikan, pajak, pendataan dan lain-lain. Kuda yang diperbolehkan beroperasi di jalanan juga harus mempunyai semacam STNK dan pengendaranyapun juga harus mempunyai izin mengendarai yang didapat dari pusat pelatihan kuda bekerjasama dengan kepolisian.

Selain persiapan yang kompleks, masalah baru juga pasti akan timbul, seperti kotoran kuda yang kemungkinan akan menjadi pemandangan tidak sedap di tengah-tengah kota. Namun, dengan adanya sedikit usaha untuk menemukan alat penampung kotoran ini, masalah akan selesai. Dan hasil tampungan tersebut bisa juga dikumpulkan dalam satu tempat penampungan umum yang nantinya akan dioleh menjadi bioenergi. Keuntungan satu lagi, kita mendapatkan sumber energi baru.

Dengan menggunakan kuda sebagai alat transportasi pribadi, kita memang tidak perlu membeli bensin atau bahan bakar lain. Itu berarti kita membantu usaha dunia untuk menghemat energi minyak bumi. Hanya saja yang perlu kita pikirkan adalah kuda tetap memerlukan asupan energi untuk menjalankan tugasnya. Ya, maksudnya adalah bahan makanan untuk kuda yang biasanya berupa rumput-rumputan. Itu berarti harus dipersiapkan juga lahan yang cukup dan orang-orang yang nantinya akan menjadi penyedia makanan kuda bagi masyarakat kota. Ini juga akan membantu meningkatkan bidang pertanian di Jogjakarta.

Kesehatan kuda juga menjadi masalah yang harus dipikirkan serius. Ini sama halnya dengan bengkel-bengkel yang menangani masalah kendaraan bermotor. Dokter hewan akan dapat meningkatkan kesejahteraannya. Yang selama ini hanya menanggani piaraan-piaraan para orang kaya penyayang binatang akan menjadi profesi penting dalam kancah publik. Jasa perawatan kuda juga dapat menjadi bisnis yang menarik.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa akan ada beberapa bidang bisnis maupun layanan publik yang mati atau sekarat. Seperti bisnis pom bensin, dealer motor, pusat service dan spare part, jasa sim dan stnk dan masih banyak lagi terutama yang terkait dengan keberadaan kendaraan bermotor. Namun, apabila mereka cerdas untuk menemukan peluang bisnis baru, maka mereka tidak akan mati hanya saja harus berganti haluan yang masih mungkin pada jalur pelayanannya. Sebagai contoh, pom bensin akan berubah menjadi pusat pembelian makanan kuda. Dealer sepeda motor akan berubah menjadi penyedia kendaraan kuda dengan kualitas terjamin. Service motor akan menggaet para dokter hewan untuk mendirikan pusat kesehatan dan perawatan kuda. Penyedia jasa SIM STNK dapat menjadi penyedia surat izin kuda dan juga surat izin mengendarai kuda.

Banyak keuntungan yang kita dapat dengan mempopulerkan kembali kuda. Kita akan menghemat bahan bakar minyak bumi dan menggunakan tumbuhan sebagai gantinya. Kita tidak akan menghasilkan lebih banyak polusi lagi ke udara. Bahkan emisi, dalam hal ini kotoran kuda, dapat diolah menjadi sumber energi baru. Dan keuntungan yang pasti menarik adalah dari segi pariwisata. Dengan adanya budaya berkuda di kota ini pasti akan menambah minat para wisatawan asing maupun domestik untuk berkunjung. Mungkin sekalian tata kotanya dibuat seperti zaman ki sanak. Pasti akan menjadi sebuah wisata kota tua di tengan modernitas dunia. Tidak ada salahnya untuk dipikirkan bukan?!

AYO BUDAYAKAN BERANGKUTAN UMUM!!!

Apa benar bus trans Jogja itu tidak efektif? Dan siapa juga yang bisa menjamin bahwa pengadaan bus trans jogja itu efektif? Semua masih sebatas analisis karena memang hasilnya masih belum nyata.

Keberadaan butarjo akan menjadi sangat efektif ketika masyarakat Jogja mempunyai budaya berangkutan umum. Bahasa yang lebih gampang, masyarakat terbiasa menggunakan kendaraan umum dan lebih memilih menggunakan angkutan umum daripada kendaraan pribadi pada saat melakukan aktivitas rutin. Bagaimana dengan masyarakat Jogja? Mari kita lihat kenyataan di lapangan.

Sebagian besar masyarakat Jogja lebih suka menggunakan kendaraan pribadi dibanding dengan angkutan umum. Hal ini terlihat jelas dari jumlah kendaraan pribadi terutama motor yang semakin lama semakin memenuhi jalanan di kota Jogja. Bahkan sekarang orang menyebut Jogja bukan lagi kota sepeda tetapi kota sepeda motor.

Hal pertama yang perlu kita lihat adalah ketersediaan angkutan umum, dalam hal ini bus, di kota gudeg tercinta ini. Secara kuantitas memang tidak culup bermasalah tetapi secara kualitas masih dipertanyakan. Sudah bukan menjadi rahasia bahwa kelayakan dari bus kita itu sangat dipertanyakan. Secara teknis sudah banyak yang tidak layak jalan. Hanya saja para juragan bus tetap nekad menjalankan angkutannya. Pemerintah juga tidak dengan tegas menindak hal tersebut.

Keamanannyapun tidak terjamin. Sikap sopir yang ugal-ugalan membuat ketidaknyamanan penumpang. Sembarangan menaikan dan menurunkan penumpang juga sangat membahayakan. Sistem kejar setoran membuat keselamatan penumpang diabaikan. Selain itu, banyaknya copet atau pelaku kriminal lain di dalam bus juga menjadi faktor yang membuat masyarakat enggan menggunakan bus kota.

Jam trayek yang sangat terbatas juga menjadi pertimbangan penting bagi masyarakat yang akan menggunakan bus kota. Perlu diiingat sebelumnya bahwa Jogja dipenuhi oleh mahasiswa yang mempunyai mobilitas tinggi. Keterbatasan jam trayek menjadi hambatan tersendiri bagi kita. Oleh karena itu masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Kenaikan jumlah kendaraan pribadi terutama motor di kota Jogja juga disinyalir karena adanya kredit motor murah. Para perusahaan motor sekarang berlomba-lomba memberikan kredit dengan uang muka semurah mungkin dan cicilan yang seminim mungkin meskipun dengan jangka yang sangat panjang dan apabila dihitung-hitung menjadi sangat mahal sekali. Alhasil, banyak masyarakat dengan mudah mendapatkan kendaraan bermotor. Akibatnya, jumlah motor semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Lalu apa upaya yang harus dilakukan untuk mendukung terciptanya lalu lintas kota Jogja yang lebih nyaman dan tertib. Program butarjo bolehlah dilaksanakan. Hanya saja pemerintah harus mempunyai program pendukung lain sehingga pelaksanaan butarjo menjadi lebih optimal. PR yang harus dengan serius digarap adalah bagaimana caranya masyarakat memilih naik kendaraan umum, butarjo lebih khususnya, dan secara perlahan-lahan meninggalkan kendaraan pribadi mereka.

Cara yang ekstrem tentu saja dengan undang-undang pembatasan atau bahkan pelarangan kepemilikan kendaraan pribadi. Langkah ini tentu saja tidak efektif. Bukannya menyelesaikan masalah tetapi justru memancing masalah. Memancing emosi masyarakat yang saat ini sudah sangat bergantung terhadap kendaraan pribadi, atau kita persempit lagi menjadi motor. Kebijakan yang mungkin lebih halus adalah di bidang ekonomi. Undang-undang ditujukan bagi para pengusaha sepeda motor mengenai program pemberian kredit murah. Sudah selayaknya ada peraturan yang tegas mengenai hal ini. Aturan ini mengarah pada pelarangan pemberian kredit bermotor dengan syarat mudah. Memang ini akan menemui polemik karena berhadapan dengan perusahaan raksasa. Namun, demi Jogja yang tertib dan nyaman sudah waktunya pemerintah bertindak tegas.

Pendekatan ekonomi juga harus melihat dari sisi konsumen. Mereka memilih menggunakan motor pribadi juga karena biaya yang apabila dikalkulasi jauh lebih hemat daripada menggunakan kendaraan umum. Rata-rata mobilitas seseorang yang tinggal di dalam kota hanya menghabiskan sekitar 1 L/hari alias Rp. 4.500,00. Bandingkan dengan berkendaraan umum. Satu kali naiK Rp. 2000,- harga mahasiswa. Belum pulangnya, belum berpindah tempat. Efisiensi waktu dan lain-lain, angkutan umum sangat kurang menguntungkan. Oleh karena itu sudah selayaknya pemerintah berpikir ulang mengenai tarif bus kota, lebih-lebih butarjo yang lebih mahal dari angkutan umum biasa.

Pendekatan ekonomi juga dapat disertai dengan pendekatan energi alias bahan bakar alias BBM. Cara ini sedikit aneh tetapi tidak ada salahnya dipertimbangkan. Sekarang dimana-mana sedang marak sistem subsidi silang. Mengapa tidak dicoba subsidi silang antara angkutan umum dengan kendaraan pribadi. Maksudnya, harga bahan bakar untuk kendaraan pribadi lebih tinggi daripada bahan bakar untuk kendaraan umum. Hal ini berdasar pada anggapan bahwa orang yang memiliki kendaraan pribadi adalah orang yang lebih mampu. Dengan demikian sedikit banyak akan membuat orang berpikir ulang menggunakan kendaraan pribadi.

Cara lain yang mungkin bisa dipertimbangkan adalah perluasan jalur angkutan umum dan penyempitan jalur kendaraan pribadi. Adanya butarjo dengan jalur khusus sebenarnya mempunyai nilai positif. Jalur untuk kendaraan pribadi semakin sempit akibatnya berkendaraan pribadi menjadi tidak nyaman. Setelah itu diharapkan mereka sadar dan memilih angkutan umum.

Kamis, 24 April 2008

Poskomedi rakyat 1

Atas nama segenap keluarga besar Laboratorium seni La giente's kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya acara "Poskomedi Rakyat Tukangan" yang kami gelar 15 April 2008 lalu. Tanpa dukungan kalian acara itu tidak akan terlaksana seperti kemaren.
Poskomedi Rakyat TUkangan adalah salah satu produk rutin kami sebagai pengobat stress dan pelepas dahaga akan pertunjukan komedi. kami bertekad akan terus menebar virus kebahagiaan kepada semua pihak yang membutuhkan. mengingat saat ini Yogyakarta cukup nyenyet (baca:sepi) pertunjukan komedi. Insyaallah La giente's akan selalu hadir di tengah kesepian itu. amien.
terimakasih untuk:
teman-teman serdadu muda La giente's: Mas Bagus (alias Bhe ANdaroe.. ga andaroe ga rame), Mas Gundhi, david cilik, tatag, adit kiwil, royhan (yang rela nutup kiosnya hanya untuk latian), dik Lisa, dik Icin (selamat bergabung bos), mas genta, mas Bayu Djaim, dik Vichu wolu songo sepuluh (hehehe), mas Wawan, mas Udin, mbak Wiwid, Mbak Puspa, Mbak Candra, mas Weka dan Mbak Mya, mas Bayu MBoys, Mas Dodot, Mas Bodhol yang langsung plencing, Mas tarno, Mas Pedhi, Mbak Raras dan Bapaknya..pak Nur Cahyo atas sound systemnya, Pak Sat dan keluarga, Pak Udin, Pak Par (ketua RT 33)

terimakasih untuk seluruh warga RT 33 dan pak RW
djaim dan kawan-kawan
Jojonsenter atas posternya yang luar biasa dahsyatnya
Yayasan Umar Kayam
Yayasan Bagong Kussudiarjo.. mas besar dan Mbak Jeannie yang kersa rawuh.
studio teater PPPG kesenian/ P4tk seni dan budaya
mas Puthut, catur stanis, mas Ompong, mas Andrie, temen2 teater 10 dan temen2 teater jogja
PLAT AB production atas liputannya...

dan lain-lain
tengkyu banget ya.. yang belum kesebut besok nyusul ya..keterbatasan ingatan ki.hehe.

Selasa, 22 April 2008

poskomedi rakyat

atas nama segenap keluarga besar Laboratorium Seni Komedi La giente's mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya acara Poskomedi Rakyat Tukangan yang telah kami gelar 15 April 2008 kemarin. Tanpa dukungan Anda smua mustahil smua itu dapat terwujud..
terimakasih untuk:
Masyarakat RT 33 Tukangan dan sekitarnya..
PAk RT 33 (Pak Par) dan jajarannya.
pak RW atas sambutannya.
Pak Sat dan kluarga
Pak Nur Cahyo (bpknya mbak raras) atas sound systemnya yang oke punya.
Pemuda-pemudi RT33 (mbak candra, mas peddi, mas tarno MC kita, mbak raras, mbak ridha,dll)
mas Sutriswaya atas lampu dan kostumnya..
temen2 Plat AB production..nuwun mas setyawan.
Djaim dan Kawan-kawan
mas Bhe Andaroe
temen-temen lagiente's: Mas Udin, gundhi, Mbak candra, lisa, vichu, icin, bagus, genta, roy, adit kiwil, tatag, david cilik, mas bayu djaim, wawan, mbak wiwid, mbak puspa, mas Bayu mboys yang dah jauh-jauh dateng, mas weka dan mbak Mya, mas Dodot Kondo, dll
Jojonsenter atas poster dan publikasinya yang luar biasa.
Studio teater Pppg kesenian/p4TK seni dan Budaya (MAs Ompong, Mas HEru, mas nugroho, temen2 dari afrika barat dan afrika selatan,dll)
mas Puthut Buchori, catur stanis, mas Andri mata tikus dan kluarga, Pakde Manyul, Mas Besar Widodo, dan Mbak Jeannie Park, temen2 Teater 10, temen2 Swagayugama, temen2 teater jogja, mas Yoko yang telat, dll yang menyempatkan hadir

Minggu, 23 Maret 2008

BERHUMOR DENGAN SERIUS YUKZ!!!

Pada tulisan sebelumnya telah disinggung bahwa perkembangan humor dan komedi memang sangat pesat terutama di televisi yang dianggap sebagai agama baru di Indonesia. Ya, ini adalah anggapan yang tidak terbantahkan lagi. Program bergenre humor berkembang seperti jamur dalam habitat yang lembab. Rating dan share tinggi menjadi acuan para produser tivi untuk berlomba-lomba memproduksi program humor. Acuan yang dianggap menjadi representasi dari keinginan masyarakat, meskipun akhir-akhir ini rating menemui kontorversi mengenai benar tidaknya menjadi cermin masyarakat dalam mengkonsumsi televisi.

Sebuah kemajuan yang memang patut dihargai dalam bidang humor dan komedi. Humor dianggap sebagai ukuran kedewasaan suatu masyarakat. Apabila humor dapat berkembang dalam suatu masyarakat itu menunjukan bahwa masyarakat tersebut lebih dewasa dalam menghadapi persoalan. Sebagai contoh, penerimaan humor politik oleh masyarakat itu menunjukan bahwa masyarakat lebih terbuka dan menjadikan topik politik lebih ringan untuk dibicarakan. Hanya saja yang menjadi masalah di Indonesia adalah bentuk kedewasaan seperti apa??

Humor politik memang mulai berkembang di Indonesia. Kehadiran Republik BBM seakan menjadi sebuah momentum besar yang menunjukan adanya keberanian untuk menampilkan sesuatu yang selama ini dianggap menakutkan untuk dibicarakan secara terbuka. Topik politik yang dikatakan penuh dengan intrik berhasil dikemas dalam sebuah acara penuh tawa tentu saja tanpa mengabaikan esensi dari apa yang dilontarkan. Sebuah humor penuh dengan sindiran yang diharapkan membangun. Namun, apakah genre humor seperti memang dapat bertahan lama? Apakah permintaan masyarakat terhadap humor seperti ini akan bertahan atau bahkan meningkat?

Humor politik semakin lama semakin tergeser. Kalah dengan humor-humor yang berbau seksual. Humor yang cenderung slapstick. Memang tidak ada salahnya karena bagaimanapun juga ini merupakan sebuah karya dari para komedian kita. Hanya saja tidak ada salahnya juga apabila kita hubungkan dengan kategori humor seperti, yang telah disinggung sebelumnya, dengan humor berkelas dan tidak. Humor berkelas dimana ada makna yang memang sengaja diselipkan agar sampai kepada masyarakat dan humor tidak berkelas atau kurang berkelas yang lebih cenderung mengejar tawa penonton dibanding dengan esensi atau makna dibalik humor tersebut.

Meminjam istilah dari seorang pakar HUMOR, Arwah Setiawan, bahwa HUMOR ITU SERIUS1. Kualitas suatu gejala humor ditentukan oleh semakin lucu ia disampaikan dan semakin serius bahan yang disampaikan. Dalam pengertian ini digunakan istilah gejala humor yang merujuk pada humor sebuah hasil cipta atau sebagai gejala. Humor yang memang sengaja diciptakan untuk menjadi sebuah humor. Dalam gejala humor, gaya dan tata penyampainnya yang lucu. Sedangkan bahan atau subject matter seyogyanya serius2.

Konsep Humor itu serius sangat terkait dengan fungsi humor. Hiburan merupakan kebutuhan mutlak bagi manusia untuk mempertahankan diri dari tekanan kehidupan dan humor adalah salah satu bentuknya. Humor menjadi media untuk menyampaikan uneg-uneg secara lebih halus dan juga menjadi sebuah media untuk menyampaikan suatu kritik tanpa harus menyakiti objeknya. Fungsi ini memang mengarah pada humor satire yang sering diidentikan dengan humor berisi kritik sosial maupun politik. Namun, humor juga dapat digunakan untuk membantu menyampaikan informasi serius kepada khalayak dengan bahasa yang ringan dan menghibur dengan tujuan mudah diterima dan dicerna oleh mereka3. Inilah point yang menuntut keseriusan dalam humor.

Keseriusan dalam humor memerlukan intelektualitas tinggi dari penciptanya. Seorang humoris berkualitas tidak hanya sekedar melucu yang mengarah pada slapstick, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk memasukan bahan-bahan serius yang memang perlu untuk disampaikan kepada khalayak. Inilah yang sepertinya masih miskin di Indonesia. Tidak banyak pelaku humor memperhatikan aspek seperti ini. Apalagi di televisi, munculnya program humor seakan hanya ingin memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai audience. Tidak mempedulikan apakah humor tersebut berkualitas atau tidak. Keseriusan dalam budaya humor di Indonesia masih sangat minim.

Fenomena ini pantas mendapatkan perhatian. Ada dua aspek kajian yang mungkin memudahkan kita mendapatkan pemetaan masalah. Ini hanyalah renungan dari penulis yang masih memerlukan kajian lebih dalam. Karena ini menyangkut media massa, yaitu televisi, kita dapat melihat dari komunikator dan komunikannya. Komunikator disini adalah para creator program dan yang terlibat dalam program tersebut, sedangkan komunikan tentu saja masyarakat yang berperan sebagai audience.

Sebenarnya kita berharap bahwa tidak terjadi krisis intelektualitas pada para creator program humor. Aspek intelektual yang merupakan kekuatan untuk menghasilkan sebuah humor berkualitas, mengacu pada keseriusan dalam berhumor. Dan kita juga pasti tidak berharap terjadi krisis kreativitas dalam dunia humor yang mampu menggali objek-objek humor serius. Objek serius yang mampu dikemas dalam wadah humor. Republik BBM yang sekarang digantikan oleh Republik Mimpi membuat kita bisa berpikir optimis. Bahwa memang ada orang Indonesia yang mampu menghasilkan humor berkualitas. Hal ini selayaknya menjadi sebuah semangat bagi creator lainnya untuk berkarya lebih serius.

Atau memang masyarkat kita yang belum terlalu mampu untuk menerima humor serius. Bukankah sesuatu yang dikemas dengan humor diharapkan dapat lebih mudah dan ringan diterima oleh masyarakat? Ataukah masyarakat memang penat dengan hal-hal serius meskipun sudah dikemas dalam humor. Rating dan share yang tinggi pada acara humor yang ya terbilang semakin lama semakin turun kualitasnya bisa menjadi cermin bahwa masyarakat masih menggandrungi humor model seperti ini. Bila terjadi krisis intelektualitas lebih mungkin terjadi pada sisi masyarakat yang notabene masih banyak yang berpendidikan rendah. Humor dipandang hanya sebagai hiburan semata yang tidak terlalu penting untuk diperhatikan. Mereka menonton program humor untuk tertawa bukan untuk berpikir. Sedangkan berpikir adalah konsekuensi logis keberadaan humor berkualitas.

Seperti sebuah lingkaran setan. Media televisi yang menjadi tangan kapitalisme membenarkan adanya acara yang memang tidak terlalu bermakna bagi masyarakat tetapi meraup keuntungan banyak. Dan creator sebagai bagian dari industri terkadang tergeser idealismenya untuk menciptakan program terutama dalam hal ini humor yang berkualitas demi memenuhi kebutuhan pasar yang direpresentasikan oleh rating dan share. Apabila para pelaku industri mau sedikit memperhatikan apa yang terbaik untuk masyarakat, mereka tidak akan kehilangan pasar dan masyarakat akan mendapatkan informasi dan hiburan yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Keberadaan humor serius akan membantu mengedukasi masyarakat dan menjadikan masyarakat Indonesia lebih dewasa, mengingat adanya keterkaitan antara budaya humor (tentu saja yang serius) dengan tingkat kedewasaan masyarakat.

1. Istilah ini juga dijadikan sebuah judul buku karangan dari M. Agus Suhadi. 1989. Humor itu Serius. Jakarta : Pustakakarya Grafikatama.
2. dari M. Agus Suhadi. 1989. Humor itu Serius. Jakarta : Pustakakarya Grafikatama. Hal. 12
3. Ibid. hal 13

Senin, 10 Maret 2008

LEBIH DARI SEKEDAR LELUCON

Meneliti masalah yang dianggap tidak serius, seperti halnya humor, oleh masyarakat umum tentunya akan sangat menarik. Humor selama ini identik dengan tawa dan lelucon, maka wajar jika masyarakat menganggap humor sebagai lelucon semata. Tidak salah menganggap humor sebagai lelucon, hanya saja jika mau melihat lebih dalam, humor mempunyai dimensi yang dapat dikaji dengan serius. Sebagaimana Arwah Setiawan[1] mengatakan “humor itu serius”. Banyak hal menarik yang bisa dikaji dalam dunia humor ini. Jadi sangat disayangkan jika di negara yang termasuk subur tradisi humornya ini, masih sangat sedikit buku-buku yang membahas tentang humor. Kebanyakan, buku humor yang ada hanya berisi tentang kelucuan itu sendiri, bukan dimensi serius yang ditampilkan.

Seni humor sepanjang perjalanannya telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di Indonesia pun demikian, perkembangan humor terbilang luar biasa. Media massa terutama televisi merupakan aktor dibalik perkembangan itu. Televisilah yang menjadi kawah candradimuka bagi perkembangan humor di tanah air. Kemajuan teknologi komunikasi yang disertai dengan menjamurnya televisi swasta di Indonesia ternyata berkolerasi positif dengan semakin berkembangnya genre humor di tanah air. Salah satu genre humor yang sekiranya menarik untuk diamati adalah humor politik. Perkembangan dunia politik lengkap dengan gonjang-ganjingnya menawarkan sejumlah kelucuan yang dapat dieksplorasi dalam suatu pertunjukan humor. Apalagi setelah reformasi[2] bergulir, seniman humor lebih bebas berkreasi dan mengeksplorasi lebih dalam kelucuan-kelucuan yang terjadi dalam dunia politik kita. Untuk itu dirasa perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui perkembangan humor politik dalam industri televisi di Indonesia pasca reformasi.

Kehadiran televisi disadari atau tidak, telah membawa banyak sekali perubahan dalam kehidupan manusia. Daya tariknya yang sedemikian besar mampu mengubah pola-pola kehidupan rutinitas masyarakat kita. Televisi telah menjelma menjadi agama baru bagi masyarakat. Dampaknya masyarakat menjadi sangat tergantung dengan televisi. Tidak menonton televisi, sama saja dengan makhluk buta yang hidup dalam tempurung (Kuswandi, 1996:23). Dari hari kehari masyarakat kita semakin tidak bisa lepas dari televisi. Hal tersebut mendorong masyarakat untuk berbondong-bondong menghadirkan televisi dalam rumah-rumah mereka. Tanpa disadari, saat ini televisi tidak lagi menjadi barang mewah, melainkan sudah menjadi kebutuhan pokok yang kehadirannya selalu ditunggu.

Pada perkembangan selanjutnya, media televisi menjadi alat atau sarana untuk mencapai tujuan hidup manusia, baik untuk kepentingan politik maupun perdagangan, bahkan melakukan perubahan ideologi serta tatanan nilai budaya manusia yang sudah ada sejak lama (Kuswandi, 1996:23). Kekuatan media televisi memikat banyak pihak, termasuk dari kalangan pelawak/komedian[3] untuk menghadirkan hiburan segar kepada masyarakat. Karena salah satu fungsi televisi menurut Charles Wright adalah fungsi yang lebih bersifat human interest. Hal tersebut dimaksudkan agar pemirsa tidak jenuh dengan berbagai isi pesan yang disajikan televisi, selain itu fungsi hiburan juga berfungsi sebagai sarana pelarian (‘escapisme’) pemirsa/khalayak sasaran terhadap satu masalah. Dalam hal ini masalah yang sekiranya memberatkan masyarakat kita adalah masalah politik. Karena bagaimanapun juga masalah yang melanda dunia perpolitikan nasional berimbas pada kehidupan berbangsa dan bernegara secara luas, termasuk dalam kehidupan bermasyarakat.

Dunia politik adalah dunia kejam yang selalu diwarnai dengan trik dan intrik dari masing-masing insan pelakunya. Kehidupan bangsa ini baik pada level institusi maupun pada level masyarakat sedikit banyak dipengaruhi oleh manuver-manuver yang dilakukan oleh para elit politik kita. Kondisi bangsa yang semakin tidak menentu membuat masyarakat mulai apatis, antipati terhadap politik. Padahal, untuk memperbaiki sistem perpolitikan di Indonesia, termasuk perbaikan kondisi bangsa, peran serta masyarakat sangatlah dibutuhkan. Jika masyarakat semakin lama semakin menjauh dari kehidupan politik di negara ini, dapat dipastikan hal itu akan semakin memperparah kondisi yang ada. Untuk itu diperlukan suatu jembatan guna mengikis sikap apatis masyarakat yang dapat menciptakan iklim politik yang lebih segar. Sehingga diharapkan peran serta masyarakat tergugah kembali.

Reformasi yang terjadi pada pertengahan tahun 1998 menjadi tonggak sejarah runtuhnya rezim orde baru yang telah berkuasa selama lebih dari 32 tahun. Di mana-mana orang meneriakkan kebebasan, meski kemudian kebebasan yang terjadi bukanlah kebebasan yang bertanggungjawab. Namun justru, kondisi bangsa semakin runyam dan krisis semakin melebar. Hal itu diperparah dengan munculnya orang-orang yang vokal dan sok pinter, ditambah lagi dengan mahasiswa atau masyarakat yang asal mendemo pemerintah. Dunia politik yang sempat digandrungi masyarakat mendadak menjadi mimpi buruk, ketika keadaan yang terjadi di dunia politik memaksa pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan rakyat.

Euphoria kebebasan di atas ternyata juga berimbas pada para seniman kita, termasuk seniman-seniman humor. Bisa kita lihat bagaimana Bagito[4] , Butet dengan monolognya, dan juga para pelawak lain mengkritisi pemerintah dengan materi-materi lawakannya. Lagi-lagi televisi yang melihat hal itu langsung menempatkan para pelawak-pelawak itu dalam program-program acaranya, mengingat respon dari masyarakat yang cukup besar. Humor seakan menjadi jawaban bagi kebuntuan masyarakat untuk meneropong dunia perpolitikan kita. Humor mampu menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat dengan bahasa yang lebih segar dan mudah dipahami. Selain bisa mendidik masyarakat secara terselubung, humor tentu saja merupakan hiburan yang dibutuhkan masyarakat untuk sekedar membuang kepenatan akibat krisis multidimensi yang melanda negara kita.

Apa yang tampak dalam karya humor, lelucon maupun wajah perlawakan kita, adalah representasi dari situasi yang terjadi di pemerintahan, birokrasi, maupun kemasyarakatan kita (Darminto MS, 2004:50). Ini menarik, mengingat selama ini humor hanya dianggap sebagai bahan tertawaan semata oleh masyarakat. Mereka –masyarakat kita- tidak sepenuhnya salah. Dalam menyuguhkan materi lawakan, seringkali pelawak kita terjebak pada keinginan ‘semu’ masyarakat. Seringkali kita terjebak dalam fungsi eksternal dari lawak. Lawak merupakan karya seni, dan seperti halnya bentuk seni yang lain, lawak juga memiliki makna. Artinya, dibalik kerudung tawa yang disajikan ada makna terselip dalam setiap lontarannya. Hal ini yang akhirnya mengklasifikasikan materi humor menjadi berkelas atau tidak. Berkelas dalam arti materi lawakan yang ditampilkan sarat akan nilai humor yang menawarkan makna tertentu. Sedangkan materi lawakan yang tidak berkelas –rendah- adalah materi lawakan yang hanya menyuguhkan tawa saja, tanpa peduli dengan esensi dari kata seni itu sendiri. Tentu saja hal tersebut tidak sepenuhnya salah, tergantung dari sudut apa kita memandangnya. Lucu itu relatif, karena bagaimanapun juga humor adalah bagian dari budaya (Suhadi, 1989:42). Lucu sangat tergantung dari lingkungan masyarakat di mana kelucuan itu muncul. Lucu menurut nelayan belum tentu lucu menurut pejabat, lucu di Madura belum tentu lucu di daerah Sunda, begitu seterusnya. Jadi lucu itu sangat relatif, tergantung dari lingkungan, tingkat pendidikan, profesi, dan lain-lain.

Melihat perkembangan humor saat ini memang sangat menggembirakan. Komedi atau humor menjadi anak emas dalam industri media terutama televisi. Hal itu terjadi karena acara-acara humor berhasil mendulang rating dan share penonton dengan sangat baik. Kejadian itu memacu pihak televisi untuk terus berkreasi menciptakan dan atau memunculkan ragam komedi yang baru. Bisa kita lihat dari tahun 1998 sampai saat ini telah banyak ragam komedi yang muncul di televisi kita. Sebut saja Tonil Bagito, Ngelaba, Toples, Kethoprak humor, ludruk glamour, ludruk hoki, Chating, sampai pada kemunculan ragam-ragam baru seperti Bajaj Bajuri, Nah ini Dia, Extravaganza, Comedy Club dan yang paling menarik adalah munculnya acara reality show untuk mencari bakat pelawak-pelawak muda, yaitu TPI dengan Audisi Pelawak TPI (API)Meteor Kampus di ANTV[5]. –nya yang kemudian disusul dengan

Fenomena Bajaj Bajuri membawa dampak positif dalam perkembangan dunia komedi di Indonesia. Tayangan ini menjadi inspirator munculnya acara-acara bergenre komedi situasi berikutnya. Selain itu, masyarakat juga dikejutkan dengan munculnya komedi seks: Nah ini Dia. Meski menuai kritik, ragam-ragam baru yang muncul perlu kita hargai sebagai sebuah warna dalam dunia komedi kita. Namanya juga TV, jika diartikan menurut kamus humor, “TV = Terobsesi oleh Verempuan atau Terobsesi oleh Vantat”. Jadi wajar jika perempuan (lengkap dengan pantatnya) tak henti-hentinya dijadikan objek eksploitasi oleh industri televisi.

Menjamurnya genre humor di Indonesia memang membuat banyak orang tertegun. Dari sekian banyak genre komedi yang ada, salah satu yang menarik untuk diamati adalah perkembangan humor politik yang sepertinya berkembang dengan sangat baik. Hal ini terkait dengan perkembangan dunia politik di Indonesia yang mengalami restrukturisasi gila-gilaan semenjak diletakkannya nilai-nilai reformasi. Euphoria kebebasan membuat sekat-sekat yang selama ini membelenggu seniman-seniman humor dalam berkreasi lenyap. Kini para pelawak dapat berkreasi dengan lebih optimal dalam mengeksplor bahan-bahan lawakan terutama yang menyangkut masalah politik dan pemerintah.

Kehadiran televisi semakin membuka peluang bagi berkembangnya humor politik di Indonesia. Apalagi saat ini, menjamurnya televisi swasta di Indonesia menjadi lahan yang sangat subur bagi berkembangnya humor politik. Melalui media televisi, humor diharapkan dapat mendewasakan masyarakat lewat nilai yang disisipkan dalam setiap lawakan. Hal tersebut sesuai dengan pandangan Suhadi (1989:58) yang mengatakan bahwa semakin berkembangnuya humor, menunjukkan masyarakatnya semakin dewasa. Jadi dapat dikatakan jika humor berkembang seiring dengan berkembangnya masyarakat kita. Bergitupun sebaliknya, semakin dewasa masyarakat kita, semakin berkembang pula seni komedi di negara kita. Hal itu juga bisa dikaitkan dengan hal lain yang juga turut mempengaruhi perkembangan suatu masyarakat, yaitu kondisi sosial, politik dan budaya. Artinya semakin mantap kondisi sosial politik kita, semakin berkembang pula ragam komedinya, begitu seterusnya. Dengan kata lain, semakin dewasa masyarakat kita dalam menyikapi permasalahan politik maka secara otomatis permintaan terhadap humor politik juga akan semakin tinggi.

Republik BBM muncul di tengah kebuntuan, setelah sekian lama tidak ada acara yang benar-benar bergenre humor politik. Acara ini menjadi titik awal bangkitnya humor politik di Indonesia. Respon masyarakat terhadap acara ini cukup positif, meskipun tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan hadirnya acara ini. Setidaknya kini kita mempunyai acara yang dapat menunjukkan tingkat kedewasaan masyarakat dalam menerima kritik. Kedewasaan yang semakin melengkapi prasyarat sebagai negara demokrasi.



[1] Arwah Setiawan (almarhum) adalah pendiri Lembaga Humor Indonesia (LHI), sekaligus tokoh yang konsisten pada pendirian bahwa humor adalah serius. Dia juga telah menulis banyak artikel dan buku tentang humor. Lihat dalam Anwari (1999:15).

[2] Reformasi 1998 yang ditandai dengan runtuhnya rezim orde baru menjadi titik tolak dimulainya era kebebasan di Indonesia, setelah sebelumnya terbelenggu selama 32 tahun. Reformasi berarti menata ulang atau menata kembali sistem yang ada dalam negara ini.

[3] Penyebutan pelawak atau komedian seringnya dilakukan oleh pelawak/komedian itu sendiri. Seperti Jaya Suprana yang menyebut dirinya sebagai humorolog.

[4] Bagito adalah grup lawak yang memilih genre lawakan kritis sebagai pijakan dalam menghasilkan karya-karyanya. Grup ini terdiri dari tiga personil, yaitu Miing (Tubagus Dedi Suwandi, Didin (Tubagus Didin Zaenal Abidin) dan Unang (Hadi Prabowo Suwardi). Dalam perjalanan karirnya Unang salah satu personil keluar dari grup lawak ini.

[5] Dunia lawak Indonesia dikagetkan dengan acara kontes penjaringan bakat pelawak di televisi. Didahului dengan Audisi Pelawak TPI (API)API 1API 2, dan saat ini telah berlangsung API 3. Sementara itu ANTV juga meluncurkan ajang yang sama dengan Meteor Kampus. Penambahan unsur kampus diharapkan mampu melahirkan generasi pelawak yang lebih cerdas. Ajang ini juga telah melahirkan banyak alumnus. yang sampai saat ini telah melahirkan alumnus-alumnusnya dari sampai

Minggu, 09 Maret 2008

HASIL DIAGNOSA PENYAKIT

IDENTITAS PASIEN

Nama : Q2

Alamat : Stand 1001 buku

Umur : -

Email : -


KELUHAN

Aku paling benci karna dunia ini penuh dengan kepura-puraan! Negara2 kaya pura2 baik minjemin utang, orang2 yang pura pura bahagia, iklan di media yang dimanipulasi! Lebih benci lagi kalo ada orang yang pura-pura ngerti aku.


Aku paling benci kalo mikirin gimana orang-orang pada umumnya gak sadar bahwa musik pop itu mengontrol pikiran orang dan membuatnya jadi bersikap konsumtif! Aku benci dugaanku bahwa musik pop sekarang ini bukanlah bagian dari seni tapi Cuma komoditi yang digunakan sebagai agen kapitalisme industri-industri musik besar! Dan aku takut kalo semua itu benar!


SOLUSI

Kita tidak bisa menghindari kepura-puraan karena sejak kecil kita sudah dijejali dengan kepura-puraan. Misal : Dulu waktu kecil biasanya anak laki-laki dibeliin mobil-mobilan oleh orang tuanya. Kenapa gak dibeliin mobil beneran aja?! Itu kan namanya penipuan!Kepalsuan!Kepura-puraan!! Solusinya adalah jika ada yang berpura-pura pada anda sebaiknya anda berpura-pura mendengarkan ucapannya. Adil kan?!


Daripada musik metal lebih baik musik Jazz. soalnya JAZZ itu artinya Jelas Aku Zuka Zekali.hehe.


IDENTITAS PASIEN

Nama : Sri Reptiningsih

Alamat : Sutodirjan GT II/846 YK

Umur : 24 tahun

Email : Sri.reptiningsih@yahoo.co.id


KELUHAN

Saya bingung sebenarnya tugas study saya sudah selesai. Temen-temen seangkatan dalam study saya ini sudah pada bekerja tapi saya belum mampu bekerja walau study saya di salah satu perguruan swasta di Jogja sudah selesai. Saya berpikir untuk mengulang dari awal study lagi di salah satu perguruan tinggi di Jogja. Yang membuat saya merasa sedih saya merasa jenuh untuk kuliah lagi. Di sisi lain temen-temen saya kuliah dulu sering cerita tentang lingkungan kerjanya yang lumayan enak dan santai. Yang jadi permasalahan saya bagaimana cara saya meyakinkan diri saya bahwa saya tidak salah jurusan dan bagaimana alasan saya untuk menjawab pertanyaan2 dari teman2 saya karena mereka menyayangkan pilihan saya dan mereka sering bertanya kenapa saya mengambil keputusan ini?


SOLUSI

Sebenernya anda tidak perlu bingung-bingung. Mungkin memang teman-teman anda sudah bekerja tapi percayalah bahwa semuanya sudah diatur. Pada saatnya nanti anda akan mendapatkan apa yang anda inginkan. Tapi ingatlah satu hal bahwa Tuhan tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan tetapi Tuhan selalu tahu apa yang kita butuhkan. Terus berusaha dan berdoa serta bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu..Tsah!!!


Untuk memastikan dan meyakinkan diri anda bahwa anda tidak salah jurusan itu sangatlah teramat mudah sekali. Tanya saja pada kondekturnya apakah benar bus yang anda tumpangi memang menuju tempat yang anda inginkan. He..he..he..Kalo memang salah anda punya 2 pilihan yaitu turun dan berganti bus ke tujuan yang anda inginkan atau anda tetap berada dalam bus tersebut dan saat anda sampai ditujuan, anda kan mendapat sesuatu hal yang baru yang mungkin melebihi apa yang anda inginkan.


IDENTITAS PASIEN

Nama : Bumi

Alamat : Krapyak

Umur : 3 tahun

Email : Bumi_3th@gmail.com


KELUHAN

Duh aku tuch makannya banyak, susu terus, obat cacing rutin. Orangnya asik gak da masalah kecuali satu masalahku yang pengen aku tuntasin yaitu berat badanku yang mendekati garis merah di KMS ku. So gimana nich ngatasi problem berat badan yang hampir di bawah standart? Tolong bantu aku segera ya..


SOLUSI

Disitulah letak masalah yang sebenarnya. Anda rutin minum obat cacing. Coba anda pikirkan, kalo anda berhenti minum obat cacing pasti cacing diperut anda kan tumbuh subur dan aman bereproduksi. Itu artinya anda akan dengan senang hati mengambil sebagian asupan nutrisi dan lemak anda. Akibatnya pertambahan berat badan anda akan berkurang sehingga selesailah masalah anda!!!

O ya satu lagi kami sarankan anda untuk mengamalkan peribahasa yang sangat pas untuk anda yaitu berat sama dipikul berat sama dijinjing. Niscaya masalah anda akan cepat selesai.


IDENTITAS PASIEN

Nama : Icix

Alamat : Komunitas OHIDA menyambung nyawa

Umur : 19 tahun

Email : -


KELUHAN

Saya OHIDA. Saya gak tahu kenapa teman-teman menjauhi saya. Gimana mau putus? Pacaran aja belum..Saya kan jadi sedih...


SOLUSI

Untuk itulah Klinik Penyakit Sedih kami dirikan. Untuk membantu anda menjadi lebih gembira..ha..ha..ha..!!!


Jadi anda belum punya pacar?Ck..ck..ck..kasihan..

Baiklah kalo begitu akan kami berikan tips untuk masalah asmara anda. Untuk bisa mendapatkan pacar, sebaiknya anda berpatokan pada prinsip 3S.

S pertama : Siapaka kita??? (dalam hal ini kita adalah anda). Jadi anda harus tahu siapa diri anda yang sebenarnya. Dari masalah wajah, tampang, kekayaan, kemampuan, dll. Anda harus melihat dulu ke dalam diri anda.

S kedua : Siapakah dia??? (dalam hal ini dia adalah target anda). Anda harus tahu bibit, bebet, dan bobotnya serta apakah dia memang cocok buat anda.

S terakhir : Sopo waelah sing gelem!!!


IDENTITAS PASIEN

Nama : Hasti

Alamat : UNY

Umur : 18 tahun

Email : Hastikusuma@yahoo.co.id


KELUHAN

Lagi bosen sama hidup yang sekarang padahal dah coba buat SOK sibuk dimana-mana. Apalagi sok suka sama apa yang dikerjain. Gimana tuch..?!


SOLUSI

Baiklah kalo begitu..akan kami coba untuk memberikan solusinya.

Solusi yang pertama, kalo anda bosen hidup yan udah berhenti hidup aja..gampang to?! Tetapi masalahnya adalah orang yang berani bukanlah seseorang yang tidak takut melainkan seorang yang mau terus hidup dan mau menghadapi kehidupan ini apapun yang terjadi.


Solusi yang kedua, ya mbok jangan suka sok-sokan karena SOK itu artinya suka omong kosong. Tapi kalo emang bener-bener mau sok ya datang aja ke Rumh Makan Padang..pasti disana ada SOK buntut sapi yang dijamin mak Nyuss..dan anda pasti akan suka..hehehe!!!


IDENTITAS PASIEN

Nama : Wira Prasetya

Alamat : Pogung

Umur : 21 tahun

Email : tiyokkpras@yahoo.com


KELUHAN

Kurang percaya diri

Susah ngomong di depan orang banyak

Sebel!!!

Susah bagi waktu kuliah, hobi, baca buku, belajar,dan pacaran!!


SOLUSI

Terimakasih telah mempercayai kami. Kami sudah mendiagnosa keluhan anda. Dan setelah menganalisisnya dengan tim dokter di klinik kami, kami berhasil menentukan formula untuk membantu anda.


Anda susah ngomong di depan orang banyak?? Cara mengatasinya sangat mudah..kalo bicara di depan orang banyak pejamkan mata anda!!!

Selamat mencoba!


IDENTITAS PASIEN

Nama : Indah Widyaning Ayu Buanget

Alamat : The one and only Bulaksumur

Umur : 21 tahun

Email : Clintmoff@gmail.com


KELUHAN

Aku sering bete niy kalo ada pameran buku ato komputer, mataku sehat tapi kantongku kering. Apalagi belum pernah ada pameran kaset. Aku kan pengen telinga, hati, dan pikiranku jadi sehat. Piye mas/mbak/jeng/ses???


SOLUSI

Terimakasih atas kepercayaan mbak Indah pada klinik kami. Kami akan membantu permasalahan yang mbak Indah alami. Apa yang anda rasakan saat ini juga dialami saudara-saudara kita. Kantong kering..masalah kekeringan memang sedang menjadi perhatian dunia. Baru-baru ini juga diadakan kongres di Bali membahas permasalahan tersebut. Kantong anda kering bukan kesalahan anda semata..Sangat mungkin ini merupakan salah satu efek dari Global Warming.


Trus gimana cara mengatasinya?

Seperti halnya global warming, kurangi polusi dalam diri anda, misalnya

  1. Kurangi intensitas kentut, kalo misalnya dirasa sulit, hindari makanan yang dapat memicu tingkat emisi gas buang anda semakin parah.

  2. Gosok gigi minimal 2 kali sehari. Ini penting untuk mengurangi polusi pada mulut anda.

  3. Mandi juga solusi terbaik untuk menghilangkan bau badan yang merpakan polusi terburuk penyebab global warming dalma diri anda.

  4. Selamat mencoba..ato mungkin anda pengen melakukan penghijauan dalam tubuh anda?


IDENTITAS PASIEN

Nama : Wahidah

Alamat : -

Umur : 23 tahun

Email : Wahidah_mahanani@yahoo.com


KELUHAN

Aku tahu kalo ngeluh, orang akan memancarkan energi negatif. Makanya aku perlu memanage positive feeling. Dan...ASEM TENAN DOSENKU. AKU SELAK UJIAN SKRIPSI MALAH ARANG NYANG KAMPUS. LEH KU NGENTENI NGANTI MULES, LEMES, PEGEL, WIS RA KARU-KARUAN. Keluhanku adalah AKU GAK BOLEH NGELUH SAMA DOSENKU TERCINTA ITU. Aku hanya butuh 5 meniiiit untuk minta tanda tangan biar aku bisa ujian skripsi. Tapi aku harus nunggu mpe 4 hari tanpa kabar berita. Dosennya gak mau di SMS/ditelepon. Hikz..Aku bukannya marah. Aku hanya takuut. Dan aku benci merasa takut. Terakhir aku berharap cowok dan cewek brengsek di dunia ini diampuni Tuhan YME. Huaaaaaa!!!


SOLUSI

Kuncinya satu,SABAR!!! Kenapa sabar? Karena Sabar itu tetanggaku, dia itu dosen juga jadi ngajar juga. Nah dia itu sering maen ke warungku buat beli rokok. Tapi jarang beli korek, katanya udah punya gitu. Dia juga sering beli jajanan buat anaknya. Dia punya dua anak, yang satu cowok dan yang satunya lagi cewek. Yang mbarep yang cowok udah kuliah. Kalo yang cewek masih SMA. Eh, kok malah ngomongin tetanggaku. Aduh, maap...Pokoke sabar aja ya..sabar dan sukse buat studynya.


IDENTITAS PASIEN

Nama : Ayub Ginting

Alamat : Jakal 4,5

Umur : 20 tahun

Email : ayub_coolabiz@yahoo.com


KELUHAN

  1. Kadang-kadang aku benci diriku sendiri karena terkadang aku suka berbohong kepada orang lain demi menutupi hatiku yang terluka atau yang lainnya. Sehingga aku merasa sudah kelewatan serta telah menjadi kebiasaan. Gimana yach caranya biar kembali normal??

  2. Di ulang tahunku yang ke 20 (5 desember kemaren), aku bertanya-tanya sebenernya untuk apa aku hidup yach?! Hidupku ini menurutku membebani keluargaku.

  3. Gimana yach biar aku pintar kaya yang lainnya. Aku ini susah konsentrasi, menganggap buku+belajar = sia-sia. Padahal (kata mama) aku pinter banget waktu kelas 1 san 2 SD (Kelas 3 SD mulai ancur sampe sekarang)


SOLUSI

Selamat ya guys dah berkepala 2

Santai aja hadapi hidup dengan optimis. Saya juga kepala dua kok, malah gak Cuma itu, masih ditambah nasi kucing 4, es teh 2 gelas, gorengan 4. Jadi semuanya Rp 4.800,-Wah wareg bos!! Kenyang...


Sekarang menjawab keluhannya mas ayub

  1. Menguti dari kata-kata AA Gymnastic..Ingat 3 M

    1. Mulailah dari hal-hal kecil. Belajar jujur meski Cuma kecil-kecilan.

    2. Mulailah dari diri sendiri. Jangan bohongi diri sendiri

    3. Mulailah dariu sekarang

Jadi kita harus belajar dan terus belajar bersikap jujur. Karena jujur itu enak, apalagi jujur kayang ijo. Daripada suka bohong mending suka bokong. Ya gak?!

  1. Mas Ayub pengen tahu kenapa Mas Ayub diciptakan?! Tanya saja sama ortu mas yub kenapa dulu berkolaborasi bikin mas ayub.

  2. Pengen pintar? Minum Tolak Angin!!! Saran kami mending Mas Ayub daftar SD lagi aja. Pasti Mas Ayub akan mengulang kesuksesan mas dulu waktu kelas 1 dan 2 SD.

IDENTITAS PASIEN

Nama : Anggit Tut Pinilih

Alamat : UGM

Umur : 21 tahun

Email : -


KELUHAN

Saya menderita AIDS, tapi saya pekerja keras. Saya suka free sex, tapi saya AIDS. Membaca saja sulit karena saya AIDS.


SOLUSI

Jangan suka free sex!!!

Free sex itu nggak baik, karena sekarang gak ada sex yang free. Sekarang semuanya harus bayar!! Make’WC aja sekarang bayar!!


Tenang, AIDS is not a crime!! Karena AIDS itu artinya Aku ingin di sayag.